Untuk Melahirkan Penulis, PP KMF Menerbitkan Buku

 


(Kajen, 29/7/2023) Untuk menumbuhkan gairah menulis, Pengurus Pusat KMF Divisi Literasi, Seni Budaya dan Dakwah menerbitkan buku yang ditulis Keluarga Mathali'ul Falah dari berbagai angkatan. 

Buku berjudul Nek Ora Mosok Iyo Nek Iyo Mosok Ora ini berisi pengalaman-pengalaman inspiratif para keluarga selama berinteraksi menjadi santri di Kajen. 

Ada banyak kisah menarik, bahwa interaksi dengan para masyayikh dan asatidz selama di Mathaliul Falah, di kemudian hari melahirkan kegiatan produktif saat mereka harus terjun di tengah masyarakat. Buku setebal 190 halaman ini dilaunching pada 29 Juli 2023, di halaman Perguruan Islam Mathali'ul Falah. 

Hadir sebagai pembicara adalah Dr. KH. Mahrusillah Zarkasyi, selaku koordinator Divisi pemiliki program ini. Selain itu, KH. Wakhrodi juga dihadirkan sebagai pembanding untuk memberikan perpektif yang berwarna dalam mengupas isi buku. 

Acara yang dipandu novelis muda yang juga alumni Mathali'ul Falah, Liza Samchah, berlangsung sangat menggairahkan. Cetakan pertama yang semula diperuntukkan melayani segmen Pre Order, habis dalam hitungan jam setelah acara selesai.

Koordinator panitia, Kang Islahul Umam, meluapkan kegembiraan atas keberhasilan acara yang merupakan rangkaian dari even Mathole' Fest ini. Bekerjasama dengan panitia Bursa Buku HSM, tidak ada undangan khusus dalam acara ini, namun kursi pengunjung bisa penuh. Hal ini ditopang oleh pengunjung Bursa Buku yang secara spontan ikut bergabung dengan mencari tempat duduk di depan stand masing-masing, juga di teras-teras gedung madrasah Mathali'ul Falah. 
Dalam sesi dialog, KH. Wakhrodi menyatakan, buku inspiratif semacam ini memiliki nilai penting untuk memperkenalkan keteladanan masyayikh serta asatidz sepuh yang sudah berpulang, kepada santri generasi kemudian. Nilai penting tersebut bertumpu, bahwa dalam kenyataannya, kehidupan keseharian para masyayikh dan asatidz selalu bertolak dari ajaran syariat (al-mu'allaq bisy syariah). 

Lebih lanjut, Dr. KH. Mahrusillah Zarkasyi, menambahkan, bukan saja hanya bertolak dari ajaran syariat, para masyayikh dan asatidz juga bertumpu dengan hakikat (al-mu'allaq bil haqiqah). 

Terkait hal tersebut, KH. Wakhrodi menyoroti judul buku yang sedianya merupakan dawuh Simbah KH. Abdullah Salam yang di kemudian hari kerap disampaikan putera beliau, KH. Nafi' Abdillah ini, merupakan salah satu intisari dari aphorisma Ibnu Athaillah dalam kitab Al-Hikamnya, yakni, 'Kendalikanlah dirimu dari mengatur (urusan dunia). Sebab, jika sebuah urusan sudah ada yang mengatur, kau tak perlu ikut menyibukkan diri di dalamnya (arih nafsaka minat tadbir, fama qama bihi ghairuka 'anka, la taqum bihi linafsika).