![]() |
| Santri Mathali'ul Falah, Hilya Hilma, Najmah Ahlami Arwani, dan Viki Elok Sofyani berhasil membawa medali emas untuk lomba debat bahasa Inggris di MQK Nasional di Wajo, Sulawesi Selatan. |
KMF.OR.ID – Santri dari Perguruan Islam Mathali’ul Falah (PIM), Kajen, Margoyoso, Pati, berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Tim debat yang beranggotakan Hilya Hilma, Najmah Ahlami Arwani, dan Viki Elok Sofyani ini meraih medali emas pada cabang debat bahasa Inggris dalam Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional Ke-8.
MQK Nasional berlangsung di Pondok Pesantren As’adiyah, Wajo, Sulawesi Selatan, dari 30 September hingga 5 Oktober 2025. Mewakili kontingen Jawa Tengah, tim PIM mengungguli tim dari Sumatera Utara di babak final.
Argumen Kritis Isu Lingkungan
Kemenangan ini diraih setelah mereka menyampaikan argumen yang matang dan analitis mengenai isu lingkungan dalam mosi “Illegal logging in Islamic educational institutions must be punished under sharia law.”
Uniknya, tim PIM tampil sebagai tim kontra (oposisi) yang secara tegas menolak usulan penerapan hukuman pidana syariah untuk kasus penebangan liar. Kemampuan mereka dalam menyusun argumen penolakan yang kuat menjadi kunci keberhasilan.
Kejutan dari Pesantren Non-Kota Besar
Guru bahasa Inggris PIM, Ghufron, mengungkapkan rasa bangga dan terkejutnya. "Ini kejutan luar biasa. Selama ini, cabang debat bahasa asing jarang didominasi oleh pesantren yang tidak berasal dari kota-kota besar," ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Menurut Ghufron, pencapaian ini merupakan buah dari perhatian khusus PIM terhadap pengembangan bahasa asing (Arab dan Inggris). Upaya ini diwujudkan melalui Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) dan Students Activity Center of English Division (SACRED), yang menjadi wadah bagi santri untuk mengasah keterampilan berbahasa Inggris.
"Rangkaian pencapaian ini membuktikan bahwa pesantren, khususnya Mathali’ul Falah, tidak hanya unggul dalam penguasaan kitab kuning, tetapi juga mampu bersaing di ranah global melalui kompetensi bahasa asing dan keterampilan berpikir kritis," tegasnya, berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi generasi santri muda.
Prioritas Belajar dan Keberkahan
Sementara itu, Zuli Rizal, pelatih debat internal PIM, menekankan bahwa tujuan utama bukanlah sekadar juara, melainkan proses belajar. Ia selalu berpesan kepada anak didiknya untuk “enjoy the game”—merasa nyaman dan bahagia selama berkompetisi.
"Tujuan utamanya bukan juara, melainkan tetap belajar di mana pun berada. Semoga dengan demikian para santri bisa mendapat ilmu yang berkah dan bermanfaat dunia-akhirat,” jelas Zuli Rizal.
Lengkapi Gelar Juara Umum Jawa Tengah
Selain medali emas dari debat bahasa Inggris, santri PIM lainnya, Fauza Alvin Rosyada, turut menyumbang kebanggaan dengan meraih medali perunggu (Juara 3) pada cabang Fiqh-Ushul Fiqh.
![]() |
| Santri Mathali' ul Falah, Fauza Alvin Rosyada, berhasil menjadi juara 3 pada cabang Fiqh - Ushul Fiqh. |
Prestasi ini sekaligus melengkapi pencapaian kontingen Jawa Tengah yang pada MQKN tahun ini dinobatkan sebagai juara umum. Gelar ini mencatat hattrick bagi Jawa Tengah, setelah sebelumnya juga meraih gelar juara umum pada MQK Nasional tahun 2021 dan 2023.(*)

