Gelar Halal Bihalal, PP KMF Memperkuat Jalinan Komunikasi Serta Meneguhkan Kolaborasi Antar KMF Daerah, PIM, dan IPMAFA


         

Pengurus Pusat Keluarga Mathali’ul Falah (PP KMF) masa khidmat 2023-2028 menggelar Halal Bihalal di Aula lantai satu Gedung A Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Jakarta Selatan, pada hari Minggu, tanggal 4 Juni 2023. Halal Bihalal kali ini bertema “Merajut Silaturahmi, Meneguhkan Kolaborasi dan Inovasi”.

Halal Bihalal ini dihadiri oleh jajaran pimpinan PIM, IPMAFA, PP KMF, delegasi KMF dari berbagai daerah dan anggota KMF Jakarta. Acara dibuka oleh MC pada pukul 14.00 WIB, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan sambutan-sambutan dari perwakilan senior KMF Jakarta, Ketua Umum PP KMF, serta perwakilan dari PIM.

Bapak Saiful Umam mewakili senior KMF Jakarta dalam sambutanya, mengingatkan hadirin untuk selalu menjaga dan mempererat tali silaturrahim antar anggota KMF daerah, dengan saling mensupport dan saling membantu, serta ikut membantu perkembangan Mathali'ul Falah.

 Selanjutnya, Ketua Umum PP KMF Bapak Marwan Jafar mengatakan, sangat berharap dan memohon do'a dan restu hadirin atas rencana pendirian SMP dan SMA Mathali’ul Falah, dengan sangat sungguh-sungguh mempersiapkan kurikulum dan sebagainya. Ini merupakan ikhtiar, juga ijtihad bersama untuk menyongsong peradaban baru di Mathali’ul Falah, dalam merespon perubahan zaman yang merupakan keniscayaan. Bapak Marwan dalam kesempatan itu juga membuat jargon singkat yang memompa semangat pengurus dan anggota KMF, "KMF… Solid! Mengabdi! Bergerak!"

Sambutan selanjutnya diisi oleh Direktur Perguruan Islam Mathali'ul Falah oleh Bapak H. Ahmad Ismail, selaku Pembantu Direktur PIM V yang mewakili Bapak Direktur. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan salam dari Direktur PIM, Bapak KH. Muhammad Abbad Nafi’ kepada semua yang hadir, “Terimakasih telah berperan aktif untuk berkhidmah dan mengadakan kegiatan yang bermanfaat baik kepada diri kita dan bagi KMF dan Mathali’ul Falah”. 

Bapak Ismail juga mengapresiasi KMF pada tahun ini, seperti kereta cepat yang bergerak cepat. Dalam merespon cepatnya perubahan zaman, beliau menegaskan PIM akan menyesuaikan perkembangan dari KMF. "Al-alamu mutaghoyyir illa Mathali'ul Falah. Insya Allah Mathaliul Falah tidak akan berubah, hanya menyesuaikan saja", tutur Bapak Ahmad Ismail.

Baca Juga: PP KMF dan PIM Menggelar Focus Group Discussion tentang Rencana Pendirian SMP-SMA Unggulan Mathali’ul Falah

Setelah sesi sambutan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara PIM dan PP KMF yang ditandatangani oleh Bapak Marwan Jafar dan Bapak Ahmad Ismail. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah oleh sesepuh Mathali'ul Falah, Bapak KH. Ahmad Zaki Fuad Abdillah. 

Kiai Zaki dalam kesempatan itu juga mengapresiasi perkembangan KMF, "Kami ikut berbahagia apabila KMF ini benar benar bersinergi, berkualitas dan memberi manfaat pada sekitar dengan berbagai macam program. Tidak hanya sekedar bertemu, namun ada hal lain yang dapat memberi keuntungan bersama baik moril maupun materiil."

Kiai Zaki memberi semangat kepada hadirin dalam berjuang, dengan mengingatkan perjuangan para masyayikh Mathali'ul Falah dalam mengembangkan PIM. "Dulu perjuangan Mbah Dullah itu sangat berat, karena ditinggal para kiai-kiai sepuh dan PIM dalam kondisi memprihatinkan setelah agresi militer kedua dan G30S/PKI. Waktu itu, beliau berjuang sendiri, sampai ke Jepara mencari bantuan seperti bambu, kayu, pakai dokar. Sulitnya membangun Mathali' agar benar-benar pantas sebagai madrasah sesuai zaman.", dawuh Bapak Kiai Zaki. 

Dalam diskursus PIM dan perkembangan zaman, Kiai Zaki mengingatkan kritik Syekh Mutawalli Sya'rowi pada umat Islam sekarang, "Kita dikritik mengandalkan ilmu agama saja, melupakan ilmu-ilmu lain yang fardhu kifayah. Terlalu mengejar fardhu ain, tapi fardhu kifayah ditinggalkan. Padahal seperti ilmu sains atau teknologi itu ilmunya Allah semua, hanya yang menguasai selama ini orang-orang sekuler. Mereka sudah maju, sedang kita belum melakukan apa-apa".

Kiai Zaki juga menyampaikan bagaimana lembaga pendidikan pesantren salaf seperti Lirboyo dan Sarang mulai mengadopsi dan menjalankan pendidikan umum. Bapak Kiai Zaki mengistilahkan fenomena itu dengan upaya, "ngislamno sekuler". Karena itu, Bapak Kiai Zaki atas nama pribadi, mempersilahkan dilanjutkannya rencana pendirian SMP-SMA Mathali'ul Falah, dengan terus dilakukan pengkajian ilmiah akan pendiriannya. 

Halal Bihalal kemudian ditutup dengan do'a oleh Kiai Zaki, foto bersama dan ramah tamah para hadirin.(NNF).